Dugaan Rudapaksa Dialami ABG Wonorejo, Korban Tak Pulang Semalam Usai Dijemput Tetangganya Saat Ngaji

Hukum, Kriminal, Sosial, Viral3616 Dilihat

PASURUAN – Dugaan perkosaan terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di Pasuruan. Kali ini sebut saja korban benama Melati (nama samaran) warga Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan. Gadis yang masih berumur 14 tahun ini diduga mengalami rudapaksa yang dilakukan seorang pria berinisal AS (30) yang juga satu desa dengan korban.

Kakak korban berinisial MT (24) menceritakan dengan gamblang asal muasal terjadinya peristiwa yang dialami adiknya. Seminggu yang lalu tepatnya pada hari Rabu (11/10), sang adik (korban) seperti biasa berangkat mengaji. Dia biasa mengaji di sebuah mushalla bersama teman-teman seumuran.

“Sebelum Magrib adik saya berangkat mengaji kayak biasanya, dan biasanya dijemput menjelang isyak, namun ketika dijemput adik saya sudah tidak ada” beber MT.

Keluarga korban bingung dan berusaha mencari tahu. Pihak keluarga mendapatkan kabar jika anaknya sudah di jemput seorang pria berinisial AS dengan menggunakan sepeda motor. Keluarga masih belum curiga macam-macam karena AS masih kerabat dekat dari ibu korban.

“Kata temannya, waktu jemput itu bilangnya di suruh kakaknya, padahal saya sebagai kakaknya tak pernah menyuruh AS untuk menjemput adik saya,” imbuh kakak korban terlihat kesal.

Keluarga makin bingung ketika korban tak pulang semalaman. Mereka mulai was-was dengan keadaan korban karena dia masih sangat lugu. Mereka pun sempat mendatangi rumah AS namun dia juga tidak ada.

Keesokan harinya, korban tiba-tiba pulang diantar tukang ojek. Namun sayang, korban sudah terlihat trauma dan terlihat mengurung diri. Sehingga keluarga korban curiga kalau sang anak mengalami hal yang tak wajar.

“Ojek itu ngantarnya hanya sampai gang dan adik saya cuma bisa nangis dan tak mau cerita pak,” beber kakak korban.

Melihat keanehan itu, keluarga berinisiatif pergi ke kantor polisi. Mereka makin curiga jika anak gadisnya mengalami perbuatan tak senonoh. Saat di kantor polisi, korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

“Jadi kita masih tunggu hasil visum yang kini ada ditangan polisi. Namun adik saya akhirnya bercerita apa yang dialami saat bersama AS,” imbuh MT kakak korban.

Menurut MT, adiknya bercerita banyak jika dirinya di jemput oleh AS dengan alasan disuruh sang kakak. Lalu dia diajak makan dan diberikan sebuah minuman. Setelah itu sang adik mengaku setengah tak sadar saat dibawa ke sebuah rumah. Terduga pelaku sempat mengatakan kepada korban jika tempat itu merupakan Desa Sapulante Kejayan.

“Adik saya sempat bertanya kepada dia tentang rumah iu. Dan AS katanya menjawab kalau mereka berada di sebuah rumah di Sapulante Kejayan,” kata MT terlihat geram

Dugaan sementara, terjadinya perkosaan dilakukan AS ketika semalam bersama korban. Hingga saat ini, korban masih trauma atas apa yang menimpa dirinya. Bahkan sang adik saat ini tak pernah keluar dan selalu termenung.

“Saya berharap, proses ini segera dilakukan dan kami berharap kepolisian segera menangkap pelaku agar tidak kabur,” kata MT kakak korban.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan terkait kejadian tersebut. Dan saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Pasuruan. “Betul sudah lapor dan saat ini sedang ditangani,” ungkap Farouk. Rabu (11/10).

(Die)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *