PASURUAN – Video “syur” dua pasang pelajar kini mulai beredar. Kabarnya, dua pasang pelajar itu merupakan anak didik salah satu Sekolah Menengan Pertama (SMP) di Purwodadi. Kamis (1/5/2025).
Video durasi pendek itu menampilkan dua pasang bocah yang sedang berhubungan intim layaknya suami istri. Keduanya nampak tak ada beban meski status mereka masih seorang pelajar alias masih dibawah umur.
Parahnya lagi, sang cowok masih sempat mengabadikan adegan tak senonoh itu melalui ponselnya. Selain masalah dosa, perbuatan itu bisa mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan.
Yang lebih mengherenkan, Kabar Lensa mendapat informasi jika video itu dikomersialkan. Kabarnya, adegan dewasa yang diperankan pelajar itu malah dijual dengan harga 10 ribu rupiah untuk sekali lihat.
“Kalau mau nonton hanya sekali lihat dengan bayar 10 ribu rupiah sekali lihat,” kata Sumber Kabar Lensa.
Perbuatan seperti ini dampak negatifnya sangatlah luas. Karena selain mencoreng dunia pendidikan, hal ini bisa menjurus ke arah pidana. Apalagi, jika penyebaran itu sudah berbau uang alias demi meraup keuntungan.
Saat dikonfirmasi, seorang pria yang diduga sebagai ayah dari anak yang merekam dan menyebarkan video itu tak menampik jika perekam video itu adalah anaknya. Dia menjawab jika permasalahan ini sudah selesai baik antara dua belah pihak atau di tempat sekolahnya.
“Pihak SMP juga sudah memanggil duah belah pihak juga ada kesepakatan clear gak ada apa apa, pendidikan juga berlangsung daring,” kata pria yang diduga sebagai ayah pemeran video.
Selain itu, pria tersebut mengaku jika kepolisian sudah tahu permasalahan ini. Bahkan dia juga mengaku jika kasus ini tidak akan ada apa apa hanya tergantung kedua belah pihak.
“Meskipun saya buka ini ini nya kepolisian saya juga ada nomor kontak semua pihak kepolisian Polsek purwodadi,” kata pria tersebut melalui Whatsapp.
Pihak kepolisian sendiri mengaku tak tahu masalah ini. Bahkan saat ini polisi sedang melakukam penyelidikan tentang video syur muda mudi itu .
“Mohon waktu kami lakukan penyelidikan kalu ada info seperti ini, Karena kami dari Polsek Purwodadi belum mendapatkan laporan ataupun info terkait kejadian dimaksud,” jelas Bambang Kanit Reskrim Porwodadi.
(Die)
