PASURUAN – Salah satu pelaku perampas laptop dalam angkutan umum yang sekaligus menganiaya dan membuang korban di jalan raya Surabaya – Malang, akhirnya dibekuk oleh tim resmob Polres Pasuruan.
“Alhamdulilah, salah satu terduga pelaku sudah kita amankan selasa kemarin oleh tim resmob Polres Pasuruan,” kata Farouk Kasat Reskrim Polres Pasuruan.
Palaku diketahui bernama Ribut Setyo Wahyudi alias Tole (24), warga Dusun Sangkan, Desa Pucangsari, Kabupaten Pasuruan.
Pria yang kini jadi tersangka ini, tak berkutik saat dirinya digrebek di tempat persembunyiannya, Dusun Gamo, Desa Dayurejo Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/8) sekira jam 22.00 Wib.
Sedangkan teman pelaku yang saat itu berkedok sebagai kernet, sampai saat ini ngilang dan jadi buron polisi.
“Kita amankan disalah satu rumah daerah Prigen pada hari Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wib,” jelas Farouk.
Pada Hari Kamis lalu, seorang siwi SMKN Purwosari, menjadi korban perampasan dalam angkutan umum Pasuruan – Malang pada hari Kamis (24/8), sekitar pukul 17.30 Wib. Korban naik mobil milik tersangka, ketika hendak pulang dari sekolah.
Selain menggasak laptop, pelaku juga menganiaya korban yang masih berusia belasan tahun ini. Pelaku menganggap korban melawan saat dia dibekap dalam mobil dengan sebuah sarung. Selain itu, korban juga diancam mau dibunuh jika berani lapor polisi. Dan akhirnya, korban diturunkan paksa di daerah Purwodadi Pasuruan.
Akibat kejadian itu, korban kehilangan laptop dan mengalami lebam di bagian matanya. Pelaku rupanya tergolong brutal karena sang anak yang jadi korban itu masih dibawah umur.
Usai kejadian, korban langsung lapor ke polisi dan langsung dilakukan penyelidikan. Saat itu, kedua pelaku sempat terendus polisi dan dilakukan pengejaran.
Namun karena dua orang ini lihai, akhirnya mereka sempat lolos dan hanya mobilnya saja yang diamankan karena ditinggal di jalan. Dan saat ini satu orang pelaku yang diduga berperan sebagai sopir sudah diamankan oleh polisi.
Karena ulah pelaku, sejumlah sopir angkutan Pasuruan-Malang ikut menjerit karena penghasilannya merosot. Para penumpang langganannya yang mayoritas anak sekolah, menurut sopir takut untuk naik kendaraan pasca kejadian itu.
“Gara-gara kejadian ini, penumpang agak takut naik mobil kami. Saya berharap semua segera tertangkap agar bisa menghilangkan ketakutan yang ada dipikiran para penumpang.” kata salah satu sopir.
(Die)