PASURUAN – Usulan calon PJ Bupati Pasuruan, yang dilakukan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Pasuruan, rupanya mendapat kritik keras dari sejumlah pihak. Pasalnya, nama yang disodorkan DPR itu dilakukan secara aklamasi dan hanya mengarah pada satu orang saja.
Padahal, dalam mengusulkan PJ Bupati itu, DPR diberi keleluasaan hingga 3 nama yang bisa diusung. Namun kabarnya, fraksi – fraksi yang ada di DPR itu malah satu hati kepada Nur Cholis yang merupaka Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi.
Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (PUSAKA) Lujeng Sudarto berpendapat, bahwa rekomendasi yang dilakukan fraksi fraksi itu, sangatlah tidak logis. Bahkan, Lujeng menduga, kekompakan dewan dalam menentukan nama Nur Cholis itu ada transaksi politik yang tidak gratis.
“Hal yang tidak logis adalah apakah para anggota DPRD itu sudah mengenal profil dan performance dari Nur Cholis ? Apakah dari pejabat Pemkab Pasuruan tidak ada yang layak untuk menjadi PJ Bupati kok tidak ada yang diusulkan,?”
Direktur Pusaka itu juga menduga kalau usulan terhadap Nur Cholis itu, titipan dari tangan tangan yang tak nampak. Dia juga menduga kalau Nur Cholis itu merupakan nama yang diorder oleh cukong tambang.
“Apakah Bupati Irsyad yang disinyalir kenal dekat dengan Nur Cholis, apakah para cukong tambang, karena Nur Kholis adalah kepala dinas ESDM yang ngurusi pertambangan?,”
Kata Lujeng, fraksi fraksi itu semestinya menguji dahulu menawarkan Calon PJ Bupati yang akan diusung, dengan cara uji terbuka ke publik. Hal itu perlu dilakukan, agar tidak ada kecurigaan jika DPR itu sebagai “makelar” atau sedang melakukan politik dagang sapi.