PASURUAN – Nasib buntung dialami Sho (38), pria asal Desa Ketangirejo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Dia babak belur dihajar massa, karena dituduh nyolong oleh warga.
Saat itu, Sho yang biasa tinggal bersama sang istri di Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pergi ke rumah temannya di Gunung Malang, untuk mencari pinjaman uang. Dari sana, dia balik pulang ke rumah istrinya.
“Waktu itu saya pergi ke Gunung Malang untuk nyari uang pinjaman,” kata Sho sambil meringis kesakitan.
Saat balik kerumahnya, tiba-tiba dia digeruduk massa. Dia dihajar habis-habisan oleh warga dengan tuduhan tak jelas. Warga menuduh dirinya nyolong buah alpukat di sebuah kebun.
“Saat saya sampai di rumah, tiba-tiba orang-orang datang dan langsung memukuli saya, dan saya sendiri bingung masalahnya apa,” kata Sho terheran-heran.
Beberapa kali bogem mentah mendarat ke wajahnya. Dia tak bisa melakukan pembelaan dan akhirnya pasrah dihakimi warga yang saat itu sudah terlihat brutal.
Awalnya, Wan (40), warga Pucangsari, mengaku kehilangan alpukat di ladangnya. Dia sempat mengelilingi ladang dan mendapati karung berisi alpukat yang beru dipetik.
Kabar tak jelas itu meluas, dan tuduhan mengarah ke Sho. Warga pun langsung datang mencari dia ke rumahnya. Tak lama kemudian, Sho datang dan langsung diringkus warga.
Tanpa basa-basi, warga langsung melampiaskan kemarahan dengan kekerasan. Untung polisi segera datang, dan menyelamatkan Sho dari amuk massa.
Polisi juga mendapati alpukat dalam karung yang dianggap sebagai bukti. Namun, polisi tak mau gegabah, karena warga sendiri mengaku tak tahu siapa yang memetiknya.
Alhasil, Tak satu pun ada saksi jika Sho yang memetik atau nyolong buah alpukat itu. Sepertinya, mereka menghajar Sho, hanya berdasarkan firasat saja.
”Kami sudah melakukan pendalaman dan memang tidak cukup bukti untuk diperkarakan lebih lanjut,” kata AKP Pujianto, Kapolsek Purwodadi.
Untuk memastikan pengakuan Sho, polisi juga sudah mendatangi temannya yang ada di Gunung Malang. Polisi juga mendapatkan klarifikasi bahwa dia memang benar-benar dari Gunung Malang mencari pinjaman uang kesana.
”Ternyata yang bersangkutan memang dari Gunung Malang, nyari pinjaman ke temannya,” kata Pujianto.
Sehingga, polisi mengambil kesimpulan jika yang dituduhkan warga tak bisa dibuktikan alias masih remang-remang. Dan akhirnya, kasus ini selesai dengan cara mediasi.
(Die)